INVENTARISASI BURUNG PADA KHDTK HUTAN DIKLAT TABO – TABO

INVENTARISASI BURUNG PADA KHDTK HUTAN DIKLAT TABO – TABO

Makassar – Burung merupakan salah satu satwa yang sangat sering dijumpai dan mempunyai posisi penting sebagai salah satu kekayaan satwa Indonesia. Dalam ekosistem, burung mempunyai peranan yang cukup penting, diantaranya adalah membantu mengontrol populasi serangga, membantu penyerbukan bunga dan pemencaran biji. Selain itu, burung merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki nilai tinggi, baik ditinjau dari segi ekologis, ilmu pengetahuan, rekreasi, seni dan kebudayaan. Bahkan dapat dikatakan bahwa burung merupakan satwa liar yang paling dekat dengan lingkungan manusia. Keberadaan burung pada suatu kawasan juga menandakan bahwa kawasan tersebut ekosistemnya baik.

KHDTK Hutan Diklat Tabo-Tabo kaya akan potensi fauna.  Hasil obeservasi tahun 2003 memperlihatkan adanya potensi fauna antara lain jenis-jenis burung dengan kategori sangat jarang sampai jarang. Jenis-jenis burung ini merupakan kekayaan yang dapat dikembangkan untuk wisata. Jenis-jenis burung tersebut adalah Kutilang (Pynonotus aurigaster), Kepodang (Oriolus chinensis), Raja udang (Halcyon chloris), Kuntul (Bubulcus ibis),madu (Anthreptes malacensis), Bubut (Centropus bengalensis), Emprit, Ayam hutan (Gallus gallus), Elang (Accipter sp), Sriguntang (Didrurud anectaus), Nuri (Trichaglossus flafordisi), Tekukur (Streptopelia chinensis), Burung hantu (Elanus sp), Pergam (Ducula sp).

Pada Tahun 2017 Balai Diklat LHK Makassar melaksanakan Inventarisasi Burung pada KHDTK Hutan Diklat Tabo – Tabo. Tujuan dilaksanakanya kegiatan ini adalah untuk mengetahui jenis burung yang ada pada KHDTK Hutan Diklat Tabo-Tabo. Kegiatan dilaksanakan selama 7 hari dari tanggal 25 April s/d 2 Mei 2017. Dari hasil inventarisasi, tim berhasil mengidentifikasi 50 jenis burung di KHDTK Hutan Diklat Tabo-Tabo. Jenis burung yang telah teridentifikasi tersebut yaitu :

  1. Ayam hutan merah (Gallus-gallus)
  2. Blibong pendeta (Sterptocitta albicolls)
  3. Bubut alang – alang (Centropus bengalensis)
  4. Bubut sulawesi (Centropus celebensis)*
  5. Burung madu hitam (Nectarinia Aspasia)
  6. Burung madu kelapa (Anthreptes malacensis)
  7. Burung madu sepah raja (Aethopyga siparaja)
  8. Burung madu sriganti (Nectarinia jugularis)
  9. Cabai panggul kelabu (Dicaecum celebicum)*
  10. Cabai panggul kuning (Dicaecum aureolimbatum)*
  11. Caladi Sulawesi (Pelatuk) (Dendrocopos temminckii)
  12. Cekakak merah (Halcyon coromanda)
  13. Cekakak sungai (Halcyon chloris)
  14. Cucak kutilang (Pygnonotus aurigaster)
  15. Decu belang (Saxicola caprata)
  16. Delimukan zamrud (j) (Chalcophaps indica)
  17. Elang alap ekor totol (Accipiter trinonatus)*
  18. Elang-ikan kecil (Ichthyophaga humilis)
  19. Elang ular Sulawesi (Spilornis rufipectus)*
  20. Gagak hutan (hitam) (Corvus enca)
  21. Gagak sulawesi (putih) (Corvus typicus)*
  22. Gemak totol (puyuh) (Turnix maculosa)
  23. Jalak tunggir merah (Scissirostrum dubin)
  24. Kacamata Makassar (Zosterop anomalus)*
  25. Kadalan Sulawesi (Rhamphococcyx calyorhyncus)*
  26. Kangkareng Sulawesi (Penelopides exarhatus)***
  27. Kapudang kuduk hitam (Oriolus chinensis)
  28. Kapudang sungu Sulawesi (Coracina Mario)*
  29. Kepudang sungu tunggir putih (Coracina leucopygia)*
  30. Kedasi gould (Chrysococcys russatus)
  31. Kedasi hitam (Sumiculus musschenbroeki)
  32. Kehicap ranting (Hypothymis azurea)
  33. Kekep Sulawesi (Arthamus monachus)
  34. Kirik-kirik Australia (Merops ornatus)
  35. Layang – layang batu (Hirundo tahitica),
  36. Pelanduk Sulawesi (Trichastoma celebensis)*
  37. Pelatuk kelabu Sulawesi (Mulleripicus fulvus)
  38. Pergam kepala kelabu (Ducula radiate)
  39. Perling kecil (Aplonis minor)
  40. Punai pengantin (Treron griseicauda)
  41. Raja udang meninting (Alcedo meninting)
  42. Raja udang merah (Ceyx fallax)**
  43. Serindid Sulawesi (Loriculus stigmatus)*
  44. Sikatan (Muscicapa sodhi) (Muscicapa griseistica)
  45. Srigunting jambul rambut (Dicrurus hottentottus)*
  46. Tepekong jambul (Hemiprocne longipennis)
  47. Tiong lampu Sulawesi (Coracias temminckii)*
  48. Uncal ambon (Macropygia amboinensis)
  49. Walet sapi (Collocalia esculenta)
  50. Walik kembang (Ptilinopus melanospila)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search

Popular Posts

Archives

Tags

There’s no content to show here yet.